Baru-baru ini memperhatikan fisik dari ketiga key account tipe minimarket yang berada di area Jawa Barat, ada perbedaan dari ketiga nya.
Indomaret, dan Alfamart sebagai pemain lama di tipe minimarket, dan semakin melejit, namun 5 tahun terakhir Yogya Group yang cukup kuat di wilayah Jawa Barat tidak membiarkan dua minimarket ini merajai pasar di Jawa barat.
Maka diciptakan lah saingannya yaitu Yomart. Sebagai pemain baru tentunya Yomart harus mempunyai positioning yg beda dari kedua minimarket sebelumnya..
Kali ini saya coba bahas mengenai perbedaan dari tampilan fisik.. dimana??
"Pintu", yah.. untuk kebanyakan minimarket besar seperti Alfamart, Indomaret, Circle K, semua nya berkonsep pintu kaca dan tertutup. Masuk dalam ruangan berAC.. belanja...
Coba lihat Yomart, semua Yomart yang pernah saya kunjungi semuanya tidak memiliki pintu.
Mereka berkonsep lebih welcome.. dengan tampilan dan lay out barang, dibiarkan terkesan penuh.. dan "menyambut konsumen" dari awal masuk.
Apakah Yomart tidak ber-AC ... no.. no... ber-AC juga kok... :)
5 komentar:
Yogya Grup luar biasa menguasai pasar di Jawa Barat dengan brand image 'harga nya murah'untuk sebagian besar kalangan. Tidak heran untuk lebih menguatkan posisi persaingan kemudian muncul yomart dengan bisnis retail. Pemilihan positioning yang berbeda mungkin menjadi pilihan baru bagi yomart agar memiliki kesan yang berbeda di mata konsumen, yaitu yang lebih 'welcome'..akan tetapi dari tulisan diatas sebagai konsumen saya menilai:
1. tampilan lay out barang yang terkesan penuh justru terlihat berantakan/acak2an. sehingga seperti tidak ada karyawan yang membereskan. kesan lainnya yaitu terlihat kurang elegan, kumuh & kotor.
2. yomart kurang atau bahkan tidak memperhatikan lingkungan. sehingga core responsibilitinya untuk hal ini dianggap tidak ada. dimana jika penggunaan AC tetap dilakukan dengan kondisi tanpa pintu akan menimbulkan efek rumah kaca. efek rumah kaca tersebut akan mempertipis lapisan ozon dunia kita.jadi bukan sesuatu keunggulan yang dapat dibanggakan.
nb:tulisan ini tidak untuk memihak kepada siapapun. akan tetapi untuk sekelas yogya grup mohon untuk lebih diperhatikan lebih lanjut mengenai dampak bagi lingkungan. terima kasih.
Yomart memang lebih murah
Promo Heboh berlaku periode 6-12 Mei 2020.
Tidak berlaku untuk Human capital alfamart point saja
Sejumlah produk yang bisa kamu dapatkan dengan harga murah diantaranya:
- Marjan Syrup Cocopandan/ Melon/ Lychee 460 ml Rp 16.500/ botol
- Tropical Minyak Goreng (berlaku di Jawa, Lampung dan Palembang) Rp 23.900/ botol
The composition of the shares of issuers of Alfamart minimarket outlets has now changed. This is in line with the emergence of the name of individual investor in HC Alfamart , Jonathan Chang as the shareholder of PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).
As of May 26, 2020 Jonathan Chang controlled 2,545,228,500 shares of Alfamart. The amount is equivalent to 6.13% of paid up capital and fully placed in AMRT. As a reference, as of May 20, 2020 the name Jonathan Chang has not yet appeared as an investor with a share ownership above 5%, based on data from the Indonesian Central Securities Depository (KSEI).
KONTAN has not been able to confirm some information to Jonathan Chang.
So far there is no complete information about Jonathan Chang's identity and background. He is only known as a local investor whose address is in Kebayoran Lama, South Jakarta about Capital Alfamart
Also Read: HMSP, AMRT, MIDI, SSIA and DSNG will pay dividends after Lebaran, note the full schedule What is clear, as Jonathan Chang entered, PT Sigmantara Alfindo's ownership of AMRT shares remained unchanged.
The controlling shareholder of AMRT still controls 51.52% of Alfamart shares. Thus, it is very likely that Jonathan Chang bought up AMRT shares from the hands of investors whose minority share ownership.
Because, before he entered, Sigmantara Alfindo was the only investor in AMRT with ownership of more than 5%. Another thing, on May 26, 2020 there were no large transactions that took place on AMRT shares.
Crowded in negotiations
However, if the transaction data is withdrawn from March 24, 2020 to May 26, 2020, a large accumulation of transactions takes place in the negotiating market.
The total number of shares traded was 202,854,078 shares valued at Rp 170.5 billion. PT UBS Sekuritas Indonesia was recorded as the largest brokerage broker in this period.
UBS became a broker of 115,541,500 shares crossing transactions. With an average price of Rp 822 per share, the total transaction value reaches Rp 95 billion. Also Read: Alfamartku network managers benefit trillions of rupiah in 2019
Oh yes, March 24, 2020 was used as a benchmark because on that date AMRT's share price was at its lowest point since May 25, 2018. AMRT's own share price has gone up quite recently.
From March 24, 2020 to May 28, 2020 the share price has jumped 45.60% to the level of Rp 910 per share.
How To Claim Your $400 Deposit Bonus At Casino.com
Casino.com offers some 태백 출장샵 of the best bonuses and promotions available. The site has over 450 slot games, and 충청북도 출장마사지 they're one of 창원 출장마사지 the 강원도 출장마사지 best 포천 출장마사지 in the
Posting Komentar